Sabtu, 01 Mei 2010

chapter #004 (our first voices)


“tolong aku~… hwaa…”yuri berteriak diatas kasurnya.
Pemandangan yang sedang kulihat tidak aneh bagiku. Sekarang aku tahu kalau yuri takut pada kecoa. Ya, dia berteriak karena dikamarnya ada kecoa.
“ ampun deh yuri, kau kan lebih tua dariku, masa sama kecoa aja takut?” ledekku sambil menyingkirkan kecoa itu.
“iiih, kecoa itu menjijikan tahu!” balas yuri dengan nada mengeras.
“iya, iya. Ga usah marah kali. Santai. Tuh, kecoanya udah pergi.” Aku menenangkan yuri.
Selama 1 tahun kami menjalani hari-hari berat sebagai trainee, sampai akhirnya masa training kami selesai dan aku ditetapkan sebagai leadernya. Meski sudah setahun kami bersama, kami belum terlalu dekat dengan mereka.  Setelah itu kami diminta menentukan posisi kami di g-band ini. Akhirnya, aku ajak mereka ke tempat latihan. Aku minta mereka menyanyi, suara mereka lumayan bagus, tapi mereka tidak ingin memposisikan diri sebagai lead vocal. Mau tidak mau, aku yang mengambilnya. Lalu, aku minta mereka menunjukan dance mereka.
 “seul ki, yuri, hana, bisa tunjukan gerakan terbaik kalian padaku?” tanyaku pada 3 orang itu.
Hana mulai duluan.  Diikuti yuri dan seul ki. Benar dugaanku. Dance style kami sangat berbeda dengan mereka.  Akhirnya, aku mengambil posisi sebagai lead dancer juga rapper, bukan mauku, tapi mau bagaimana lagi.  Latihan selesai, kami pulang ke dorm. Namun, begitu sampai, hyun ki langsung memanggil kami.
“el rii, rekaman lagu pertama kalian SEKARANG!”kata hyun ki
“EEEHHHH??!!!”teriak kami bersamaan.
“ya ampun, dadakan banget! Kami belum siap!”kataku
“aku juga kaget. Ini perintah dari JYP!!”
Terpaksa kami latihan lagi, lagu pertama kami adalah lagu yang diciptakan hanee, “like it’s will never done”. Lagunya keren dan menghayati.  Aku punya banyak bagian di lagu ini. Ada yang rap dan nyanyi biasa.  Beruntung aku segera hapal liriknya.  Rata-rata bagian yang kunyanyikan adalah bahasa inggris.
“el rii, giliranmu” sahut hyun ki.
“baik!” jawabku lalu aku menyanyi.
Akhirnya semua selesai, aku penasaran bagaimana hasil lagu itu. Aku sedikit takut hasilnya jelek karena lagu ini direkam dadakan.
“nih, hasilnya”kata hyun ki begitu dia menerima kaset rekaman.
Kami ber-enam langsung memutarnya. Aku bisa melihat wajah penuh harap dari kelima orang disekelilingku.  lagu itu terdengar memuaskan.  Tapi kami masih harus membuat video klipnya, sedangkan aku belum ada ide.
“el rii keren banget!!” teriak hana tiba-tiba.
“ahahah, masa sih? Makasih “ jawabku. Aku jadi malu dipuji seperti itu.
Kami semua pulang dari studio dengan rasa puas.  Ada aura hangat disekitar kami, dan aku rasa itu adalah tanda-tanda munculnya bibit persahabatan.  Hari ini terasa cepat. Begitu sampai ternyata sudah malam. Langsung aku mengganti baju, dan tidur.  Besoknya, aku  bangun pagi untuk sholat shubuh, bersih-bersih, masak dan kubangunkan anggota yang lain. Setelah mereka semua bangun, aku pergi keluar untuk olahraga sedikit.
“lho, rii nggak makan?” Tanya seul ki
“nggak, aku udah makan tadi.”jawabku sambil membuka pintu.
Aku berlari-lari kecil di sepanjang jalan. Udara disini segar karena  daerah ini masih asri. Aku sangat menikmati jalan pagi ini. Sampai akhirnya aku mendengar suara langkah kaki seseorang. Begitu aku menengok kebelakang, aku tidak melihat seorangpun. Kupikir itu hanya perasaanku saja. Tapi suara itu muncul lagi. Aku tengok lagi belakangku.  Namu sama seperti sebelumnya, tidak ada siapapun.  Karena mulai jengkel dan merasa diikuti, aku melihat jam tangan, yang bening dan punya fungsi seperti halnya cermin. Aku melihat kabelakang dari jam itu. Ternyata memang benar, ada yang mengikutiku.  Tanpa basa-basi, aku langsung menegurnya.
“kau sudah ketahuan, tunjukan siapa dirimu..”kataku pada orang itu.
Dia keluar dari tempat persembunyiannya, ternyata dia adalah yesung, tetangga baruku.
“maaf ya, aku ga bermaksud mata-matain kamu..”kata yesung sembari meminta maaf.
“ ok, terus kenapa ngikutin?” tanyaku
“aku mau lari pagi. Trus aku liat kamu. Aku penasaran sama kamu soalnya aku belom pernah liat kamu sebelumnya, makanya aku ikutin…” jelas yesung.
“begitu, mau bareng?” ajak ku.
“oh, boleh!” yesung menerimanya dengan antusias.
Selama di jalan, kami ngobrol tentang banyak hal, seperti entertainment, dunia music, sampai restoran. Aku baru tau kalau the golitas dan super junior adalah saingan karena kami berasal dari entertaimen yang berbeda.  Mungkinkah suatu saat nanti aku akan disuruh melawan super junior dalam suatu lomba?aku harap jika aku dan super junior diundang ke dance battle, super junior tidak mencalonkan hankyung atau eunhyuk.  Pada jam 7 tepat, aku pulang.  Senangnya dapat teman baru ^_^.  Tapi, ketika aku membuka pintu, tidak ada orang dirumah.  Aku heran. Harusnya mereka ada disini.  Berkali-kali aku keliling rumah, tetap aku tidak melihat mereka.  Kucoba cek handphoneku, ada pesan dari hanee.  Hanee bilang, dia pergi latihan ke tempat latihan, aku disuruh menyusul kalau sudah selesai.  Begitu menaruh handphone aku langsung mandi, berpakaian dan berangkat.  Kususul mereka ke tempat latihan.  Namun, begitu aku sampai di tempat latihan, mereka juga tak terlihat dimana-mana. Yasudah, aku pulang. Namun, diperjalanan, aku melihat sosok yang tak asing. Ternyata itu yuri dan yang lain! Mereka dicegat oleh seorang preman. Tanpa berpikir panjang, aku menghampiri mereka.
“hey, gadis-gadis manis, temani aku yah…” kata si preman pada 4 kawanku.
“hey, jauhi mereka!” teriakku pada preman itu.
“el rii?! Cepat pergi dari sini” suruh hana padaku.
“mana bisa aku meninggalkan orang yang dalam masalah, apalagi jika itu adalah temanku!”
“oh, rupanya gadis-gadis ini punya malaikat pelindung ya. Tapi malaikat pelindung kalian itu tak lebih dari seekor kucing kurus yang dapat kuhajar dengan mudahnya.” Kata si preman menyombongkan diri.
Preman itu bersiap memukulku. Tapi, aku menghindar dan memukulnya balik. Preman itu jatuh hanya dalam 1 pukulanku saja! Kupikir dia kuat, ternyata lemah…
“el rii kereeeeeen!!!” teriak seul ki.
“ kok bisa sih? Kuat banget..” kata yurii.
“ ah, biasa aja kok, berkat latihan waktu kecil” jawabku.
Akhirnya urusan yang menyusahkan itu selesai, kami berlima jalan bersama menuju studio.  Gara-gara preman itu mencegat 4 orang temanku, makanya mereka telat.  Kami memesan 1 ruangan untuk 5 orang. Tapi sayangnya tidak disediakan. Terpaksa kami memesan tempat yang lebih kecil.
“el rii sama aku aja!” kata hana.
“ayo aja sih…” aku mengiyakan ajakannya.
Aku dan hana menuju ruangan yang letaknya agak berjauhan dengan yang lain. Begitu sampai di ruangan, ternyata hana baru sadar kalau barangnya seul ki terbawa olehnya. Hana segera pergi ke ruangan seul ki. Sambil menunggu, aku memainkan piano yang kebetulan ada disana.  Karena terbawa arus music, reflex, aku jadi menyanyi. Tapi, rasanya seperti ada yang mengintip ya…, kutengok kebelakang  tapi tidak ada orang. Seperti sebelumnya. Kumainkan lagi pianonya. Namun rasanya tetap aneh….

To be continued

2 komentar: